Tahun 2020 telah memasuki semester ke-2. Selama perjalanan 6 bulan bagian pertama tahun ini, BPBD Provinsi NTB telah melakukan pencatatan kejadian bencana di wilayah Nusa Tenggara Barat. Data dan Informasi dihimpun berdasarkan laporan BPBD Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat serta hasil pemantauan dan penanganan bencana yang juga dilakukan oleh Tim Siaga Bencana BPBD Provinsi NTB selama bulan Januari sampai dengan Juni 2020.
Sebelumnya Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang memiliki profil kebencanaan yang menarik, dimana dari 14 jenis bencana yang terdapat di Indonesia, 11 diantaranya berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari 8 jenis Bencana Alam dan 3 jenis Bencana non-Alam.
Untuk perkembangan kondisi dari Januari 2020 hingga akhir Juni 2020, tercatat telah terjadi 51 kejadian bencana di Nusa Tenggara Barat yakni 50 bencana hidrometeorologis dan 1 kejadian bencana epidemi penyakit. Bencana hidrometeorologis terdiri atas 30 kejadian Banjir/Banjir Bandang, 9 tanah longsor, 9 Puting Beliung, serta 2 Banjir Rob/Gelombang Pasang. Dari kejadian tersebut dilaporkan 54 rumah warga mengalami kerusakan, yang terdiri atas 13 unit rusak berat, 10 unit rusak sedang dan 41 unit rusak ringan. Bencana alam juga menimbulkan kerusakan di 5 Fasilitas Pendidikan, 2 Fasilitas peribadatan, 6 jembatan, tanggul sepanjang 115 meter, 1 unit bendungan, 50 meter ruas jalan dan 27 Ha sawah rusak. Bencana alam mengakibatkan 15.091 jiwa terdampak dan 14 diantaranya mengalami luka-luka.
Selain itu Nusa Tenggara Barat juga dilanda epidemi Covid-19. Epidemi yang diperkirakan berasal dari negeri Tiongkok ini telah menginfeksi 1.260 orang semenjak pertama kali kasusnya muncul di NTB hingga 2 juli 2020. dari jumlah orang terinfeksi tersebut, 836 orang dilaporkan sembuh, 65 orang meninggal dan 359 orang masih berada di bawah perawatan medis.