UPDATE PERKEMBANGAN BENCANA KEKERINGAN NTB ( UPDATE 16 SEPTEMBER 2022)
Sampai dengan 16 September 2022 sebanyak 7 Kabupaten/Kota di NTB telah menetapkan status siaga darurat dan 2 Kabupaten telah menetapkan status Tanggap Darurat kekeringan tahun 2022, sedangkan Provinsi NTB telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Sebagian Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan, dengan total terdampak sementara 74 Kecamatan, 296 Desa, 157.826 KK dan 570.464 Jiwa.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I September 2022 didominasi kategori rendah (<50 mm/das) hingga (menengah 51 -150 mm/das). Terdapat sebagian kecil wilayah yang curah hujannya dalam kategori tinggi (151 – 200 mm/das). Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat sebesar 178.5 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian I September 2022 di wilayah NTB didominasi Atas Normal (AN).
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB berada pada kategori Sangat Pendek (1 - 5 hari) hingga Extrem Panjang (>60 hari). HTH dengan kategori Ekstrem Panjang terpantau terjadi di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima sepanjang 105 Hari.
Memasuki akhir periode musim kemarau 2022 dan masa peralihan musim kemarau ke musim hujan, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi hujan dan cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan akan bencana kekeringan.
Tetap perhatikan informasi BMKG guna mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya
#KurangiRisikonya
#NTBTangguh
#NTBgemilang
Pusdalops-PB BPBD Provinsi NTB