UPDATE PERKEMBANGAN BENCANA KEKERINGAN NTB ( UPDATE 16 AGUSTUS 2022)
Sampai dengan 16 Agustus 2022 sebanyak 8 Kabupaten/Kota di NTB telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan tahun 2022, sedangkan Provinsi NTB masih dalam proses penetapan status siaga darurat kekeringan. Sebagian Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan, dengan total terdampak sementara 74 Kecamatan, 296 Desa, 157.826 KK dan 570.464 Jiwa.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli 2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das. Curah Hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah sebesar 10 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTB didominasi kategori Bawah Normal (BN), namun sifat hujan Atas Normal juga terjadi di sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian selatan, Lombok Tengah bagian selatan, serta sebagian kecil pesisir Lombok Timur bagian selatan.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Menengah (11 – 20 hari) hingga Panjang (21 – 30 hari). Namun di beberapa wilayah sudah terpantau HTH dengan kategori Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Perigi, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 58 hari (Sangat Panjang).
Memasuki periode puncak musim kemarau 2022, masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, hingga suhu dingin yang dapat menggagu aktivitas sehari-hari. Namun demikian, masyarakat juga tetap perlu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem bersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secara tiba-tiba. Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinya potensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yang rentan.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya
#KurangiRisikonya
#NTBTangguh
#NTBgemilang
Pusdalops-PB BPBD Provinsi NTB