UPDATE PERKEMBANGANBENCANA KEKERINGAN NTB ( UPDATE 02 SEPTEMBER 2022)
Sampai dengan 02 September 2022 sebanyak 7Kabupaten/Kota di NTB telah menetapkan status siaga darurat dan 2 Kabupatentelah menetapkan status Tanggap Darurat kekeringan tahun 2022, sedangkanProvinsi NTB telah menetapkan status siaga darurat kekeringan. SebagianKabupaten/Kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan,dengan total terdampak sementara 74 Kecamatan, 296 Desa, 157.826 KK dan 570.464Jiwa.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Juli2022 seluruhnya masuk dalam kategori rendah (<10 mm/das. Curah Hujantertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengahsebesar 10 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Juli 2022 di wilayah NTBdidominasi kategori Bawah Normal (BN), namun sifat hujan Atas Normal jugaterjadi di sebagian Kabupaten Lombok Barat bagian selatan, Lombok Tengah bagianselatan, serta sebagian kecil pesisir Lombok Timur bagian selatan.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH)provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Menengah (11 – 20 hari) hinggaPanjang (21 – 30 hari). Namun di beberapa wilayah sudah terpantau HTH dengankategori Sangat Panjang (31 – 60 hari). HTH terpanjang terpantau terjadi diwilayah Perigi, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 58 hari (Sangat Panjang).
Memasuki periode puncak musim kemarau 2022,masyarakat perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutandan lahan, hingga suhu dingin yang dapat menggagu aktivitas sehari-hari. Namundemikian, masyarakat juga tetap perlu mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrembersifat lokal seperti terjadinya angin kencang dan hujan yang terjadi secaratiba-tiba. Masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengantisipasi terjadinyapotensi kekeringan dengan membuat tampungan air terutama pada wilayah yangrentan.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya
#KurangiRisikonya
#NTBTangguh
#NTBgemilang
Pusdalops-PB BPBD Provinsi NTB