Update Sebaran Kejadian Bencana Alam di NTB Periode 1 Januari – 31 Maret 2022
Pada periode 1 Januari – 31 Maret 2022 telah terjadi bencana alam sebanyak 28 kejadian. Dari jumlah tersebut, bencana yang paling sering terjadi yaitu bencana banjir/banjir bandang dengan 18 kejadian, kemudian tanah longsor 6 kejadian, angin puting beliung 3 kejadian, dan banjir rob 1 kejadian. Kabupaten Sumbawa menjadi wilayah yang paling sering dilanda bencana dengan 8 kejadian, kemudian Kabupaten Lombok Utara 5 Kejadian, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Lombok Tengah masing-masing dengan 3 kejadian, Kabupaten Bima dan Kota Bima 2 kejadian, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat 1 kejadian, serta Kota Mataram masih nihil kejadian. Dari kejadian bencana tersebut mengakibatkan 11.372 Jiwa terdampak, 2 orang luka-luka dan 1 meninggal dunia serta mengakibatkan 226 rumah rusak dengan rincian 11 rusak berat, 91 rusak sedang, dan 124 rusak ringan. Selain itu kejadian ini juga 12 unit jembatan, 8 titik jalan dan 10 titik tanggul dan beberapa kerusakan lainnya.
Menurut BMKG, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Maret 2022 umumnya berada pada kategori rendah hingga menengah ( 0 - 150 mm/das) kecuali disebagian Sumbawa, dan Bima yang berada kategori tinggi (151 - 300 mm/das). Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Donggo, Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 285 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian III Maret 2022 di wilayah NTB bervariasi dari Bawah Normal hingga Atas Normal (AN). Sifat Hujan Atas Normal (AN) terjadi di sebagian wilayah Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Dompu dan Bima. Sementara itu Sifat Hujan Bawah Normal (BN) umumnya terjadi di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Pendek (1 – 5 hari) hingga Masih ada hujan sampai updating yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB. HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Narmada, Kab. Lombok Barat sepanjang 8 hari (Kategori Pendek).
Semakin berkurangnya curah hujan di NTB pertanda akan berakhirnya musim hujan di wilayah NTB. Kendati demikian, masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, serta potensi longsor pada periode peralihan musim. Di periode perlaihan menuju musim kemarau ini, masyarakat dapat melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan. Tetap perhatikan informasi BMKG guna menangantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya
#KurangiRisikonya
#NTBTangguh
#NTBgemilang
Pusdalops-PB BPBD NTB