Siaran pers BNPB | SP.51/BNPB/11/2019 | 24 November 2019
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengembangkan kursus yang terbuka untuk umum secara online. Penyelenggaraan kursus online bertujuan untuk menjangkau publik secara luas dan cepat. Pada 9 Desember 2019 nanti BNPB membuka kursus dengan kode BNPB 101. Kursus ini akan berakhir pada 12 Januari 2020. BNPB tidak memungut biaya apa pun bagi para peminat yang mengikuti kursus online yang berdurasi waktu 1 jam per minggu ini.
Kursus kode BNPB 101 mengangkat tema utama mengenai keluarga siaga bencana dengan materi sebagai berikut:
• Pendahuluan tentang konsep, jenis dan karakteristik bencana
• Memahami dan menemukenali potensi ancaman bencana di sekitar kita
• Menyusun rencana kesiapsiagaan keluarga untuk menghadapi bencana
• Mitigasi praktis bencana gempabumi, banjir dan kebakaran
Keluarga siaga bencana atau KSB sangat bermanfaat untuk diketahui setiap individu karena merekalah yang terdekat dengan potensi ancaman bahaya. Mereka juga yang terlebih dahulu untuk merespon ancaman bahaya yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan individu atau setiap anggota keluarga menjadi signifikan. Ujung dari kesiapsiagan itu adalah keselamatan nyawa manusia.
Gagasan KSB ini sejalan dengan program BNPB lainnya yaitu Keluarga Tangguh Bencana (katana). Pemikiran atau ide katana ini menjadi bagian dari komponen Desa Tangguh bencana yang telah digagas BNPB sebelumnya dengan berbagai tematik, seperti Desa Tangguh Bencana Tsunami. BNPB mengharapkan gagasan tersebut dalam terinternalisasi secara nasional di seluruh nusantara. Secara spesifik, gagasan katana memiliki tiga tahapan, yaitu:
• Sadar risiko bencana mengetahui dan sadar akan risiko bencana dilingkungannya
• Pengetahuan: mengetahui dan memperkuat struktur bangunan paham manajemen bencana, edukasi bencana
• Berdaya: mampu menyelamatkan diri sendiri keluarga dan tetangga.
Sementara itu, dapat dikatakan bahwa setiap keluarga memiliki karakteristik ancaman bahaya yang berbeda-beda, seperti terkait dengan tempat tinggal atau rumah kita. Setiap keluarga tentu memiliki bentuk maupun struktur tempat tinggal yang berbeda, kalau pun sama setiap keluarga mungkin akan menempatkan perabot yang beraneka ragam jenisnya dengan posisi yang beragam pula.
Oleh karena itu, setiap keluarga diharapkan mampu untuk menganalisis dan mendiskusikan di antara mereka. Misal saat terjadi gempa bumi, anggota keluarga memahami jalur evakuasi atau upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri maupun anggota keluarga lain. Hal sederhana lain, misalnya setiap anggota mengetahui bagaimana harus mematikan aliran listrik atau mematikan kompor di rumah.
Pemahaman setiap anggota terhadap potensi ancaman bahaya harus diberikan sejak dini. Bencana tidak mengenal waktu dan usia. Kejadian ini bisa datang kapan saja dan apabila kita tidak siap siaga, keselamatan menjadi taruhan. Oleh karena itu, pemahaman, khususnya bagi orang tua, dan edukasi dini bagi anak-anak perlu diselenggarakan. BNPB memfasilitasi mereka, para orang tua, kaum remaja dan dewasa untuk belajar BNPB 101. Ini dapat dilihat sebagai investasi keselamatan diri dan anggota keluarga yang kita cintai sesuai yang diharapkan dalam KSB maupun katana.
Hal tersebut wajar, apabila melihat data bencana BNPB hingga bulan November 2019 ini. Tercatat lebih dari 3.000 bencana terjadi dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur termasuk tempat tinggal. Jumlah korban jiwa akibat bencana bahkan mencapai angka lebih dari 400 jiwa dan kerusakan rumah dengan kategori rusak berat mencapai 14.957 unit.
Bencana adalah sebuah keniscayaan sehingga setiap individu diharapkan selalu siap siaga dan terlatih dalam upaya-upaya keselamatan. Kesiapsiagaan tidak dapat terbentuk tanpa kita memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai potensi ancaman bahaya di sekitar kita.
Bagi individu yang berminat untuk mengikuti kursus ini harus terlebih dahulu masuk ke tautan https://www.indonesiax.co.id/courses/course-v1:BadanNasionalPenanggulanganBencana+BNPB101+2019_Run4/about dan mendaftar untuk mendapatkan username dan password.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB